Writing Exercise 1
"You're beautiful." Kening terjungkit tinggi bila perkataan-perkataan di cawan kertas itu menyapa mata. Tubuh yang berada di depan pintu masuk terus berpusing ke belakang. Seperti tahu reaksi yang bakal dia pamer, sepasang mata coklat gelap terus menikam matanya. Mata terkelip sekali bila bibir lelaki itu naik menyinis. Seolah-olah bangga apabila reaksi yang diberinya seperti sudah diramal lelaki itu. Tidak berpuas hati, langkah diatur semula ke kaunter. "I clearly said, tulis nama Rose. This is not my name." Nada suaranya dikeraskan sedikit. Menyatakan ketidakpuasan hatinya biarpun perut terasa berbunga. Namun, cepat-cepat dicantas bunga yang baru hendak memekar. "Isn't rose a beautiful flower? So i guess, beautiful is your other name, right?" Satu kenyitan yang diberi lelaki di hadapannya ini membuatkan matanya mula terkebil-kebil. Mulutnya terbukak sedikit. Lidah kelu untuk membalas. "If you are a rose, I will gladly be your thorn. You can